BANYAK dari kita menghindari bercukur. Berbagai bentuk "penggundulan" rambut ditawarkan, mulai dari waxing, threading, hingga obat perontok, namun kekhawatiran abhwa rambut akan tumbuh lebih tebal sering mengurungkan niat kita.
Banyak mitos turun-menurun seputar kegiatan menghilangkan rambut tubuh dengan bercukur ini. Misalnya terkait tekstur rambut yang tumbuh nantinya.
Rambut dipercaya akan tumbuh lebih gelap dan lebih tebal setelah dicukur. Namun apakah bercukur benar-benar memiliki efek pada pertumbuhan atau warna rambut?
Hal tersebut telah tertepiskan. "Mencukur rambut tubuh Anda tidak membuatnya tumbuh lebih gelap atau lebih tebal," kata dermatologis Jessica Wu, MD, asisten profesor dermatologi klinis di University of Southern California Medical School di Los Angeles.
"Bercukur tidak mempengaruhi bagian hidup dari rambut, menyisakan folikel yang berada dalam di bawah kulit," ungkapnya.
Menurutnya, sebuah penelitian yang mengukur seberapa cepat pori-pori rambut tumbuh setelah bercukur, membuktikan bahwa proses bercukur tidak berpengaruh pada pertumbuhan rambut.
"Ini adalah kepercayaan umum karena ketika rambut tumbuh secara alami, mereka sedikit lebih tajam. Namun mencukur rambut memang membuat penampang rambut menjadi tumpul sehingga rambut terlihat lebih tebal," katanya.
Ia mengungkapkan, apa yang sebenarnya menentukan ketebalan rambut tubuh, ungkapnya, adalah ukuran folikel dari mana rambut tumbuh, sedang yang menentukan seberapa gelap rambut tubuh Anda adalah melanosit.
Ditambahkannya, benar bahwa setelah bercukur, pertumbuhan rambut Anda mungkin terasa lebih kasar, gelap, dan tebal. Tapi tidak ada yang berubah pada folikel dan melanosit ketika batang rambut dicukur.