Solo: Setelah gagal jalani uji emisi di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Serpong, Tangerang Selatan, PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) akan membongkar mesin mobil rakitan para pelajar SMK itu. Tujuannya dalam rangka pembenahan agar mobil dapat diajukan kembali. Sehingga ke depan bisa mendapat sertifikasi uji emisi dan dapat diproduksi secara massal.
Setidaknya ada empat bagian yang akan dijadikan fokus pemeriksaan tim. Di antaranya bagian dapur pacu, bearing, bak persneling, dan elektronic control unit (ECU). Sejauh ini sistem catalystic converter dianggap penyebab utama tingginya polusi yang dihasilkan. Catalystic converter merupakan alat yang dipasang di saluran gas buang untuk memecah zat karbon.
Direktur PT SMK Sulistyo Rabono mengatakan pembongkaran mesin mobil Esemka akan dimulai Senin besok di Kompleks Solo Technopark Jebres Solo. Dipastikan banyak pihak yang memiliki pengalaman di bidang otomotif akan datang ke Kota Solo untuk membantu evaluasi mobil karya para pelajar SMK ini.
Meski diperkirakan memakan waktu selama dua pekan, namun PT SMK, selaku produsen mobil Esemka belum dapat memberi kepastian perihal lamanya proses pembongkaran mobil Esemka. PT SMK tak mau terburu-buru menjalani proses pembongkaran.
Karena itu diharapkan dengan kerja maksimal, mobil Esemka akan dapat kembali menjalani uji emisi dan lulus.